Saturday, February 25, 2006

Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abi Mu'ait

Kehidupannya (Ummu Kultsum) adalah contoh pengorbanan danjihad fi sabilillah (di jalan Allah). Dalam Thabaqaat Ibnu Sa'adberkata :"Dia adalah wanita pertama yang hijrah ke Madinah setelahhijrah Nabi SAW dan para shahabatnya. Kami tidak mengetahui seorangwanita Muslim Quraisy yang keluar dari kedua orang tuanya dan hijrahkepada Allah dan Rasul-Nya, kecuali Ummu Kultsum."

Dia keluar dari Mekkah sendirian dan ditemani oleh seoranglaki-laki dari Khuza'ah hingga tiba di Madinah pada waktu gencatansenjata. Dia dikejar oleh kedua orang saudaranya. Kedua orang itutiba pada hari kedua setelah kedatangannya. Keduanya berkata :"HaiMuhammad, kami menuntuk syarat, maka penuhilah syarat itu." MakaUmmu Kultsum berkata :"Wahai, Rasulullah, aku seorang wanita. Wanitaitu lemah. Aku khawatir mereka mengganggu dalam agamaku,sedangkan akutidak sabar, sehingga Allah membatalkan janji pada wanita."

Kemudian Allah SWT menurunkan ayat Imtihan (ujian) danmemutuskan dengan keputusan yang mereka sama-sama menyepakatinya.Disebutkan :"Hai, orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrahkepadamu wanita yang beriman, maka hendaklah kami uji (keimanan)mereka...." dan seterusnya, dua ayat (QS. Al-Mumtahanah, 60:10-11)Kemudian Rasulullah SAW menguji dia dan wanita-wanita sesudahnya :"Tidaklah kalian keluar, kecuali karena cinta Allah dan Rasul-Nyaserta Islam, bukan karena cinta suami dan harta." Apabila merekamengatakan hal itu, maka mereka tidak dikembalikan.

Ibnu Sa'ad berkata : Karena tidak mempunyai suami di Mekkah,maka dia pun dinikahi oleh Zaid, Az-Zubair, Abdurrahman bin Auf, laluAmru bin Ash, kemudian wafat sebagai isterinya.

Sesungguhnya, ketika masih muda dan belum menikah, dia tidakpernah berpisah dari ayah-bundanya. Kemudian iman memasuki hatinya,maka dia keluar dari Mekkah sendirian dan hijrah kepada Allah dan Rasul-Nya SAW. Kedua saudaranya mengejar untuk mengajak dia kembali.

Pada waktu itu Rasulullah SAW telah berdamai dengan Quraisypada persetujuan Hudaibiah dengan syarat beliau setuju mengembalikanorang-orang Muslim yang datang kepada mereka. Ketika para wanita datangkepadanya, Allah tidak setuju Nabi SAW mengembalikan kepada kaum Musyrikin,maka turunlah ayat-ayat yang menyuruh menguji mereka :(Maka ujilah keimananmereka) dengan bersumpah :Apakah mereka wanita Muslim yang sebenarnya atautidak ?

"Adalah Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abi Mu'aith termasuk orang-orang yang keluar kepada Rasulullah SAW dan waktu itu dia masih muda belia.Kemudian keluarganya datang meminta kepada Rasulullah SAW agar mengembalikankepada mereka, sehingga Allah SWT menurunkan ayat-ayat tentang wanita-wanitaberiman." (HR Bukhari dari Al-Miswar bin Makhramah) Dalam Siyar A'laamin Nubala', Imam Adz-Dzahabi berkata :Ummu Kultsumbin Uqbah bin Abi Mu'aith masuk Islam dan berbai'at. Dia tidak sempat hijrahhingga tahun 7 Hijriah, dan keluarnya di jaman perdamaian Hudaibiah. Keduasaudaranya adalah :"Al-Walid dan Ammaroh.

Ummu Kultsum lulus dalam ujian dan berhasil menyelamatkan agamanyadari kaumnya. Diriwayatkan :Ujian itu dilakukan dengan cara mengucapkansumpah :"Aku tidak keluar,kecuali karena mencintai Allah dan Rasul-Nya, danaku tidak keluar untuk mencari dunia maupun membenci suami." Ada yang menga-takan :"Kami bersaksi dengan perkataan yang baik. Aku telah bersaksi dihadapan beberapa saksi : Sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan bahwaMuhammad adalah Rasulullah SAW."

Ummu Kultsum mempunyai kedudukan mulia di antara kaum Muslimin. Halitu menjadi jelas dari riwayat sebagaimana dalam Al-Ishaabah dan diriwayat-kan oleh Ibnu Mandah, bahwa Umar bin Khaththab r.a. bertanya kepada UmmuKultsum binti Uqbah, isteri Abdurrahman bin Auf :"Apakah Rasulullah SAW ber-kata kepadamu :"Nikahilah pemimpin kaum Muslimin, Abdurrahman bin Auf ?"Ummu Kultsum menjawab:"Ya."

Haditsnya terdapat dalam Shahihain dan ketiga kitab Sunan, diaberkata :"Aku tidak mendengar Nabi SAW mengizinkan suatu dusta dalamperkataan yang diucapkan orang-orang, kecuali dalam tiga perkara....alhadits." Nasai meriwayatkan sebuah haditsnya yang lain dalam Al-Kubra,mengenai keutamaan :"Qul huwallaahu ahad."

Ummu Kultsum meriwayatkan dari Nabi SAW 10 hadits, di antaranyasebuah hadits diriwayatkan dalah shahihain, yang disepakati Bukhari danMuslim. Ummu Kultsum binti Uqbah telah beriman sendirian, tanpa seoranglaki-laki pun di rumahnya. Dia tinggalkan tempat pingitan dan keamananserta ketenangannya di bawah kegelapan seorang diri. Kedua kakinya berjalanmelalui gunung-gunung dan padang pasir di antara Mekkah dan Madinah, menujutempat perlindungan agama dan negeri hijrahnya. Dia berhijrah kepada RasulAllah SAW kemudian disusul oleh ibunya yang mengikuti jejak dan berhijrahseperti dia. Dia tinggalkan para pemuda dalam keluarganya dan orang-orangtua mereka yang tetap terombang-ambing dalam kesesatannya. [Al-Ishaabah,juz 8, halaman 275].

Kata-kata Ummu Kultsum kepada Rasulullah SAW akan tetap menjadicahaya yang menerangi jalan bagi setiap wanita muda yang beriman kepadaTuhannya :"Wahai, Rasulullah, apakah Anda akan kembalikan aku kepadaorang-orang kafir yang menggangguku, supaya aku tinggalkan agamaku, sedang-kan aku tidak bisa bersabar ? Dan bukankah telah Anda ketahui keadaan wanitayang lemah ? Sesungguhnya ada perjanjian yang menyebutkan syarat untuk me-nolak setiap orang yang masuk Islam dari Mekkah dan berhijrah ke Medinah,baik laki-laki maupun perempuan."

Maka turunlah ayat Al-Qur'an :"Apabila datang kepadamu wanita-wanita beriman yang berhijrah, maka ujilah (keimanan) mereka." Maka NabiSAW bersabda :"Demi Allah, tidaklah kalian keluar, kecuali karena mencintaiAllah SWT dan Rasul-Nya SAW serta Islam. Kalian tidak keluar karena suamimaupun harta. Apabila mereka ucapkan itu, maka mereka tidak kembali kepadaorang-orang kafir."

Sunday, February 19, 2006

SIUL UNDAN HIJAU UNTUK ABU THALHAH


"Infiruu khifafaw watsiqaala",berangkatlah kamu sekalian dalam keadaan merasa ringanataupun berat.

Berhenti pada ayat ini, At Taubah:41, suami ummu Sulaim,Abu Thalhah RA, tersentak. Ia yang kini sudah rentadimakan usia dengan putera-putera yang sudah dewasa,seperti terbangun dari tidur pulasnya. Dia sudah berumurlanjut, namun ayat ini diyakini berlaku untuk dirinya,bahkan dirasakan ayat ini khusus ditujukanuntuk dirinya, berdialog, mengingatkan dan membangkitkangelora lama yang tetap hangat dalam dadanya. Hatinyaberdetak keras, wajahnya memerah, suaranya lantang mengge-legar, " wahai anak-anakku, tolong siapkan segala perlengkapanperangku", teriaknya.

Mendengar perintah lantang sang ayah, putera-putera abu thalhah,yang juga singa-singa Allah terkejut. Tidak terlalu tuakah bagisang ayah untuk turut ke medan perang ?Mereka bertanya-tanya dan mencoba menahan.

"Ayah, engkau telah berperang bersama Rasulullah SAW sehinggabeliau wafat. Engkaupun turut serta berjihad bersama khilafahabu bakar sampai beliau dipanggil Allah.Ayah, engkaupun tak pernah tertinggal dalam menegakkan kalimatullahbersama umar bin khattab sampai beliaupun mendahului kita menghadapAllah Rabbul Izzati.Karenanya, ayah, sekarang cukuplah kami putera-puteramu, penerusmuyang terjun ke medan bersama do'a mu".

Abu thalhah diam, tegak bak spink, wajahnya tetap memerah, namunsuaranya sudah kembali lembut, "wahai anakku siapkanlah perlengkapanperangku. Tidakkah engkau mengetahui, bahwa Allah telah memanggilkita yang muda maupun yang tua, infiruu khifafaw watsiqaala".
Dia pun berangkat tak tercegah, menuju medan tempur laut dan mendapatkemuliaan syahid di tengah lautan. Setelah satu pekan perjalanan laut,barulah ditemukan daratan untuk mengebumikan jasad asy syahid.Yang luar biasa adalah sampai saat dikebumikan, tubuhnya takberubah sedikitpun.

Abu thalhah beroleh syahid yang diidamkannya.
Inilah sosok mu'min tang telah dirasuki roh Al Qur'an, tercelup pekatsibgha Allah. "Dirinya" telah hilang, hawa nafsu telah terkalahkan,belenggu dan jerat-jerat dunia telah tersiasati.Tinta Rabbani telah menulisi jasad bergerak abu thalhah, membentukjiwa kokoh, tegar namun tawadlu. Warna hatinya hanya satu "Allah"dan hanya "Allah", cinta akan jihad, burung undan hijau--surgatanpa hisab.

Itulah abu thalhah dan kita adalah penerusnya, insya Allah.